Friday, March 15, 2013

cara bore up mio



datang ke bengkel untuk melakukan Bore UP, mr.Q. Ia mengeluh mio standardnya dirasa belum mencukupi apa yang dibenaknya akan sebuah tenaga, jika di gas mendadak, suara mesinnya malah hhhoo00kk,,, ambless,, gasingan RPM mendayu, tidak mau teriak kencang. Kami beri solusi : hal utama yang harus dibenahi ada di pengerjaan kepala silinder dan blok silinder, sebagaimana rekan-rekan yang dari luar pulau jika ingin modifikasi di R.A.T cukup mengirimkan kedua bagian itu saja.


BORE UP KIT MIO
mr.Q menginginkan yang terbaik bagi mio nya, maka kami menyarankan yang terbaik pula, berbelanjalah ia cylinder blok bore up TDR di mitra2000, dengan diameter piston 58.5 milimeter, tipe permukaan piston FLAT, kali ini kami ingin belajar ilmu baru, low kompresi tapi kencang!! :)   Belanja dibarengi dengan pembelian CDI NEO HYPERBAND keluaran BRT Cibinong. Dinamo starter TDR untuk mesin bore-up tak lupa diangkut pula. Sudah mas,, cukup… rem… hahaha :) Keenakan shoping lagi tar… Roller, pir CVT, dll gimana ??? Ga usah beli, cukup standardnya, bukankah kita sedang ingin membuktikan kedahsyatan gabungan antara jantung TDR, dan racikan cylinder head RAT, hehehe… siapa tahu TDR berminat ga perlu kirim mesin ke thailand, cukup bekerja sama dengan mekanik sidoarjo untuk mengembangkan mio kencangnya ^_^ sedappp…

Dinamo starter racing TDR
Tiba di bengkel, mesin mio langsung di pereteli, knalpot di lepas, dikirim ke SAHEK Knalpot, ahli bedah knalpot rekan kita, beliau sudah paham karakter motor kita dan bagaimana kita memodif. Head silinder dilepas, alamak… ini tumpukan kerak lebih banyak daripada wajan di dapur rumah… hedewww parah deh mengerikan :) Jangan meremehkan timbunan kerak di ruang bakar, sama seperti sembelit, tiap hari motor kamu membawa kotoran kemana-mana, dan ini berarti tidak sehat sudah kinerjanya, kerak dapat memicu pre-ignition, apa itu?? Dikarenakan banyak ledakan bertubi-tubi terjadi di dapur pacu, bisa jadi kerak ini membara, dan saat campuran udara/bahan bakar dikompresikan piston, mereka ternyalakan lebih dulu oleh bara api kerak ini, bukan oleh busi, terjadilah pembakaran dini. Dan saat busi benar-benar pada saatnya menyala terjadi pembakaran ganda bertabrakan, bayangkan kekacuan ini terjadi terus menerus, tinggal tunggu waktu sebelum mesin benar-benar hancur. Bukankah kebersihan sebagian dari Iman?! :)
Ini tugasnya bocah-bocah PKL di bengkel suruh menghilangkan kerak di kubah ruang bakar, sementara mas-mas nya pesen kopi dulu n rokokan :D Sembari memasang cylinder blok ke dalam crankase. Di ikat pen kuat, mengukur deck-clearance piston, ternyata saat TMA piston masih terpendam 1,6 milimeter. Belum tertambah paking cylinder head, alamak… Rendah sekali kompresinya, ini yang kita butuhkan, dan ini juga belum cukup. :)

Head kalau 6 bulan ga pernah dibersihkan
Kubah ruang bakar kita desain mengacu pada ilmu motor dua tak yang dipelajari dari buku Two Stroke Performance Tuning, tulisan Graham Bell, serta telah dipraktekkan pada motor yamaha F1zr drag yang kita buat :) Mesin matic kebanyakan tidak mampu melejit hingga RPM tinggi ( diatas 10,000 RPM ) , apa buktinya? Pernah dengar mesin mio teriak sampai menyentuh limiter? Sebenarnya pembelian CDI Racing tidak mutlak perlu, namun demi mengejar putaran bawah lebih kuat kami percaya karakter CDI BRT mampu menyempurnakan ubahan yang telah kita lakukan pada mesin. Oleh karena itu kita harus pasti menentukan konsentrasi tenaga di puncak RPM, serta penentuan puncak Torsi di motor matic ini, jangan asal-asalan, bisa membawa bencana :)

Proses milling head kita dibantu oleh Cak Boi, dari bengkel bubut BOIRENG di bilangan kendangsari, Surabaya, beliau adalah engineer senior di kancah balap drag, yang juga sempat membidani motor Sport Drag terkencang di Indonesia. Belajar ilmu low compression dari beliau sungguh menarik, bahwa kita tidak perlu membuat ruang bakar yang begitu padat dan sempit jika hanya untuk mengejar kompresi, diingatkannya bahwa kita kan bisa mendesain kompresi dari noken as tanpa menyakiti ruang bakar. Dicontohkannya mesin special engine, yang memang didesain khusus kompetisi aja kubahnya biasa kayak mangkok, pistonnya FLAT datar.

Pembagian ruang bakar dan squish mengacu kekuatan mesin di putaran rendah , dibawah 8,000 RPM, hasil olah perhitungan kami dapatkan head kudu di serempet mata pisau bubut0,5 milimeter, kemudian dilanjutkan pembentukan squish 12 derajat dengan radius 58 milimeter. Hal ini bukan bertujuan menaikkan kompresi, justru menurunkannya karena kita melebarkan squish ruang bakar. Namun, kami yakin dorongan kompresi oleh piston akan lebih terfokus ke pusat tengah-tengah kubah ruang bakar untuk menghasilkan ledakan optimal, apalagi ditambah pengapian lebih advance.

Pengaturan geometri desain dan ukuran porting adalah spesialisasi R.A.T, mengukur panjang langkah stroke mio, dibandingkan piston, serta kecepatan gas, maka didapatkan determinan ukuran lubang masuk sesuai hentakan torsi dimulai di 1,500 RPM memuncak dipuncak 5,500 RPM dan puncak tenaga di 7,500 RPM. Kali ini kita memakai teori baru untuk pengembangan mesin kita, belajar dari mr. David Vizard, tehnisi dunia yang sering menangani balap NASCAR, kita aplikasikan pada motor anda, mantap bukan?! :) Mau punya modul petunjuk dasar cara porting? bisa kontak 085645577007 sekalian modul cara papas noken as, beihhh mantep dah buat bekal ilmu korek…
Ada lima aturan utama dalam porting head yang dianjurkan beliau :
1. Tentukan area terpenting dimana hambatan paling besar, kerjakan lebih dahulu
2. Usahakan membiarkan udara bergerak sesuai kehendaknya, bukan sebagaimana yang menurut kehendak kamu.
3. Udara lebih berat dari yang kamu pikirkan. Jagalah kecepatan udara didalam porting.
4. Gerakan campuran udara ( Menggulung ataupun memuntir ) sangat penting!!
5. Bentuk sangatlah penting — finishing mengkilat tidak penting!!
Oleh karenanya desain mio bore up kali ini kita pakai Asymetrical porting, kata pakde ibnu sambodo, ini porting kepala kobra hehehe… tapi lebih sangar buatan kita, lebih abstrak! :) Lebih berbias, uuhhh.. muantep wis pokoke… :) Kita fokuskan geometri porting di salah satu sisi lebih meliukkan udara ke arah busi, area porting lebih dari 100 % diameter klep in untuk mengimbangi jantung dapur pacu yang membengkak. Kelokan ini akan meciptakan udara yang berpusara (swirl) di ruang bakar sehingga mampu mengurangi resiko kecenderungan detonasi, apalagi mesin kita low compression.  Bensin premium masih bisa, mesin relatif dingin.. aihhh.. sadaapp…  Porting buang kami desain besar untuk melepas gas buang secara maksimal dan membuat putaran RPM lebih ringan.


ASYMETRICAL PORTING by R.A.T
Noken as, inilah kuncian mesin 4 tak yang harus dihajar, terakhir namun paling penting, penambahan lift 12 % dari standard, durasi tidak jauh beda standard, kompresi dinamis mesin menjadi lebih tinggi, diatur dari posisi katub inlet yang menutup lebih dini, sehingga saat langkah kompresi tidak terjadi kebocoran sedikitpun. Exhaust opening pun dibuat lebih dini, meringankan kinerja langkah usaha. Semua desain phasing timing ini siap menghantarkan mesin dikebut hingga full gassss… Finishing yang sangat halus, inilah noken as street performance ala R.A.T yang melegenda hehehe… mesin semakin terasa padat di putaran tinggi, tanpa harus kehilangan torsi diputaran bawah untuk meluncurkan motor kamu di jalan raya.

NOKEN AS STREET MIO R.A.T
Karburator standard, pilot jet dan main jet disesuaikan ulang lewat jarum rojok hehe.. Knalpot standard bobokan by Sahex, semua ruang CVT standard, busi juga standard, koil standard, namun hasil perkawinan antara TDR dengan R.A.T ternyata mampu melahirkan monster kecil jalan raya :) Wah jadi kecanduan Matic nih… hehehe…
Apa sih yang hal yang membahagiakan dari menjadi seorang mekanik, ketika motor sudah diambil di siang harinya, dan mendapatkan sms dari pemilik motor di sore harinya saat kita selesai menyapu bengkel, ” Mas,,Thankz ya..mioQ dh jdi galak..hehe..ntar kpn2 klep nya digedein biar lbh galak

0 comments:

Post a Comment