Setelah diukur didapat panjang stroke adalah 51 mm, padahal seharusnya 52 mm. Hal ini disebabkan piston bukan benar2 berada di titik terendah (susah ngepasinnya). Diameter piston OS 50 adalah 52,5 mm. Maka volume silinder adalah :
vs = phi*r*r*s
dengan r = jari-jari silinder atau 1/2 Diameter silinder/piston (D). Sehingga
vs = phi*(D/2)*(D/2)*s
= phi*D*D*s/4
= phi*52,5*52,5*51/4 = 110402.43 = 110.4 cc
Untuk menghitung volume ruang bakar, tuangkan oli samping pada head block dengan busi yang terpasang. Lalu tuang oli samping pada gelas yang ada lekukan di bibir gelasnya. Ukur volume oli dengan tabung jarum suntik. Takaran dari tabung jarum suntik adalah 3 cc.
Volume ruang bakar (vp) saya ukur berkisar antara 11,5 cc hingga 12 cc. Maka didapat nilai2 kompresi berikut
Kompresi (11,5 cc) = (vs+vp)/vp = 10.6
Misalkan memang benar seharusnya stroke-nya 52 mm, maka
vs = phi*52,5*52,5*52/4 = 110402.43 = 112.5 cc
Kompresi (12 cc) = (vs+vp)/vp = 10.375
Kompresi (11,5 cc) = (vs+vp)/vp = 10.78
wuihhh makin tinggi saja ! Padahal seharusnya hanya 7.1 : 1 menurut daftar berikut :
vs = phi*52*52*52/4 = 110433 = 110.4 cc
Kompresi (14,5 cc) = (vs+vp)/vp = 8.75
(vs+vp)/vp = 7.2
110.4 + vp = 7.2 vp
vp = 110.4/8.2 = 13.46 cc
Kalau vp = 12 cc maka kompresi menjadi 10.2, wah beda cuman 1,46 cc jadinya jauh banget yah .
Lingkar terbesar pada head silinder adalah 52 mm, maka luasnya adalah : 2123,7 mm2. Kalau head dibubut 1 mm saja maka volume ruang bakar yang hilang adalah 2,213 cc ! dan
(110,4 + 9,787)/9,787 = 12,28 ! Bablas ewes.. ewes…
0,1 mm…………..11.7787……..10.37
0,2 mm…………..11.5574……..10.55
0,3 mm…………..11.3361……..10.74
0,4 mm…………..11.1148……..10.93
0,5 mm…………..10.8935……..11.34
Jadi untuk f1zr maka perlu hati-hati kalau mau membubut head block untuk menaikan kompresi. Padahal tadi head block sudah saya gesek-gesekan diatas kertas amplas yang diatas kaca meja. Semoga tidak terbubut hingga 0,4 mm. Oh yah bagian clearance-nya juga harus diamplas/bubut. Oh yah perlu diketahui menaikan kompresi berarti :
- menaikan panas blok, mesin bisa jadi gampang overheat dan piston macet
- menaikan tekanan pada mur-baut blok, mur-baut yang digunakan untuk mengencangkan tutup blok adalah bagian yang rawan rusak.
Updated 21 July 2011
Baru nyadar kalau langkah stroke melewati lubang exhaust dan lubang masukan(yang berarti ngga bisa ngompres .. ada lubang ). Jadi ngga bisa ngitung kompresi pakai panjang stroke. Tapi mesti panjang silinder diatas lubang2 itu. Sementara hitung-hitungannya di delete dulu. Trims buat komentator ryo .
0 comments:
Post a Comment